Pengertian
|
1.
Pasien Dirujuk adalah pasien
yang atas pertimbangan dokter / perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS
baik untuk diagnostik penunjang atau terapi.
|
Tujuan
|
Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit tujuan dengan cepat dan
aman
|
Kebijakan
|
|
Prosedur
|
1.
Petugas UGD / Rawat Inap menyatakan pasien perlu rujukan
2.
Petugas UGD / Rawat Inap menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga
pasien untuk dirujuk.
3.
Keluarga pasien setuju.
4.
Petugas UGD / Rawat Inap membuat
surat rujukan
5.
Petugas UGD / Rawat Inap membuat
rincian biaya pasien pulang dan
biaya penggunaan ambulan (untuk pasien rawat inap atau pasien UGD yang sudah
diberikab terapi, bagi pasien UGD yang tidak mendapat terapi cukup membayar
biaya ambulan saja)
6. Keluarga pasien
membayar dan menerima kwitansi dan surat rujukan
7. Petugas UGD / Rawat
Inap menerima pembayaran
8. Petugas UGD / Rawat Inap mempersiapkan kesiapan pasien dan Petugas UGD/rawat inap yang lain segera
menghubungi sopir Ambulan.
9. Sopir menyiapkan
ambulan (jika sudah siap sopir segera menghubungi petugas UGD bahwa ambulan
sudah siap)
10. Petugas UGD / Rawat
Inap mendampingi dan mengantarkan
pasien ke tempat tujuan dengan ambulan.
11. Setelah selasai
mengantarakan dan kembali ke Rumah Sakit Petugas UGD / Rawat Inap menulis
laporan kegiatan pada buku kegiatan UGD / Rawat Inap
|
Unit terkait
|
Rawat Inap, Petugas Ambulan/ sopir
ambulan
|
Tuesday, December 23, 2014
PROTAP RUJUKAN PASIEN
PROTAP / ALUR MERUJUK PASIEN AMBULANCE
Pengertian
|
1.
Ambulans adalah kendaraan yang
digunakan untuk mengantar, menjemput dan membantu keperluan orang sakit atau
jenazah.
2.
Pasien Dirujuk adalah pasien
yang atas pertimbangan dokter / perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS
baik untuk diagnostik penunjang atau terapi.
|
Tujuan
|
Sebagai acuan penatalaksanaan
pengantaran rujukan sampai rumah sakit
tujuan dengan cepat dan aman
|
Kebijakan
|
1.
Sopir bertanggung jawab atas kesiapan mobil dan keselamatan
dalam perjalanan.
2.
Ambulan harus dikemudikan oleh sopir ambulan (jika
berhalangan digantikan oleh sopir yang sudah ditunjuk ).
3.
Ambulan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan memberikan
pelayanan 24 jam.
|
Prosedur
|
1.
Petugas UGD / Rawat Inap menyatakan pasien perlu rujukan
2.
Petugas UGD / Rawat Inap menjelaskan dan meminta persetujuan kepada
keluarga pasien untuk dirujuk.
3.
Keluarga pasien setuju.
4.
Petugas UGD / Rawat Inap membuat
surat rujukan
5.
Petugas UGD / Rawat Inap membuat
rincian biaya pasien pulang dan
biaya penggunaan ambulan (untuk pasien rawat inap atau pasien UGD yang sudah
diberikan terapi, bagi pasien UGD yang tidak mendapat terapi cukup membayar
biaya ambulan saja)
6. Keluarga pasien
membayar dan menerima kwitansi dan surat rujukan
7. Petugas UGD / Rawat
Inap menerima pembayaran
8. Petugas UGD / Rawat Inap mempersiapkan kesiapan pasien dan Petugas UGD/rawat inap yang lain segera
menghubungi sopir Ambulan.
9. Sopir menyiapkan
ambulan (jika sudah siap sopir segera menghubungi petugas UGD bahwa ambulan
sudah siap)
10. Petugas UGD / Rawat
Inap mendampingi dan mengantarkan
pasien ke tempat tujuan dengan ambulan.
Setelah selasai mengantarakan dan
kembali ke Rumah Sakit Petugas UGD / Rawat Inap menulis laporan kegiatan pada
buku kegiatan UGD / Rawat Inap
|
Unit terkait
|
Rawat Inap, Petugas Ambulan/ sopir
ambulan
|
Sunday, November 23, 2014
PROTAP PENATALAKSANAAN LUKA
SOP
UGD
|
Tanggal
Terbit
………
|
Disetujui oleh,
|
Pengertian
|
Memberikan
tindakan pertolongan pada luka baru dengan cepat dan tepat
|
|
Tujuan
|
Agar luka tidak terjadi
infeksi lanjut
|
|
Kebijakan
|
Seluruh perawat diijinklan melakukan
penjahitan dan perawatan luka, tetapi tidak pada luka putus tendon
|
|
Prosedur
|
PERSIAPAN
ALAT :
Streril
Persiapan
Alat :
Non
Streril
Penatalaksaan Luka
Kll.
1.
Informed
Concern Dan Penjelasan
2.
Pemeriksaan
Ttv
3.
A.
Penatalaksanaan Perawatan Luka Babras
1)
Persiapan
Alat : Bengkok Didekatkan Dan Kasa Didekatkan Cairan Ns Dan Betadine
2)
Pembersihan
Dengan Ns
3)
Setelah
Itu Diberi Betadine / Sufratul
4)
Bersihkan
Peralatan
5)
Observasi
6)
Konseling
B.
Penatalaksaan Perawatan Luka Robek
1)
Persiapan
Pasien Dan Informed Concern
2)
Semua Alat
Disiapkan
3)
Suntikan
Dengan Lidokain Merata
4)
Dibersihkan
Dengan Ns /Perhidrol
5)
Diberikan
Disinfektan Dengan Betadine
6)
Heacting
(Sesuai Sop Heacting)
7)
Diberikan
Tulle Atau Salep Oxitetraciclin
8)
Ditutup
Dengan Kasa Steril
9)
Diplester
/ Hipafix
10)
Bersihkan
Kotoran/ Bekas Darah Disekitar Luka.
11)
Bereskan
Peralatan
12)
Observasi
Konseling
|
|
Unit terkait
|
IGD dan Rawat inap
|
PROTAP PENGGUNAAN DC SHOK / KARDIOVERSI
SOP
UGD
|
Tanggal Terbit
………
|
Disetujui oleh,
|
Pengertian
|
Memberikan tindakan arus
listrik searah pada otot jantung melalui dinding dada dengan menggunakan
defibrillator
|
|
Tujuan
|
Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti
jantung dan kelainan organic jantung lainnya
|
|
Kebijakan
|
Digunakan
pada pasien yang mengalami gangguan kelistrikan pada jantung
|
|
Prosedur
|
A. Alat
1.
Alat Defibrilator
2.
Jelly
3.
Elektroda
4.
Obat-obat
sedasi bila perlu (dormikum, atau analgesic lainnya)
B. Penatalaksanaan
1.
Memberikan penjelasan kapada
keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
2.
Mengatur
posisi pasien sesuai kebutuhan
3.
Memberikan
sedative, atau analgesic bila perlu
4.
Memasang
elektrode dan menyalakan EKG monitor
5.
Cek ulang
gambaran EKG dan print gambaran EKG tersebut untuk mencegah kekeliruan
6.
Set kebutuhan
joule sesuai indikasi (untuk defibrilasi mulai dengan 150 joule untuk cardioversi
mulai dengan 50 joule)
7.
Pegang peddic
1 dengan tangan kiri, letakkan pada daerah mid sternumk dan paddle 2 dengan
tangan kanan pada daerah mid aksila
8.
Sambil
mengatur letak kedua paddle, beri aba-aba agar staff yang lain tidak ada yang
menyentuh pasien ataupun bad pasien
9.
Bila terdengar
tanda ready dan mesin defibrilator, tekan tombol DC shock dengan jempol agar
arus masuk dengan baik.
10. Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan
lanjutkan dengan memberi watt second yang lebih tinggi
11. Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil, hentikan
tindakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1.
Bila terjadi
asistole, lakukan segera tindakan RJP
2.
Tindakan-tindakan
DC shock dihentikan bilamana tidak ada respon
3. Setiap perubahan gambaran EKG harus di print
|
|
Unit terkait
|
Unit Gawat
Darurat / UGD.
|
Saturday, November 22, 2014
PROTAP IGD: PERAWATAN LUKA BAKAR
Pengertian
|
Membersihkan pasien luka bakar dengan menggunakan cairan fisiologis dan
cairan desinfektan.
|
Tujuan
|
1. Mencegah
terjadinya infeksi
2. Mengangkat
jaringan nekrotik
|
Kebijakan
|
|
Prosedur
|
A.
Persiapan
Alat :
1.
Alat pelindung
diri (masker, sarung tangan, scort)
2.
Set ganti
balutan steril
3.
Sepuit 10 cc
4.
Kasa steril
5.
Verband sesuai
dengan ukuran kebutuhan
6.
Bengkok
7.
Obat-obatan
sesuai program
8.
NaCl 0,9 % /
aquadest
B.
Pelaksanaan
:
1.
Pasien/keluarga
diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2.
Petugas
menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort).
3.
Mengatur
posisi klien di bed tindakan supaya
luka dapat terlihat jelas dan mudah dilakukan perawatan luka
4.
Bila luka
bakar tertutup pakaian maka minta ijin untuk membuka pakaian supaya luka
terlihat jelas dan membuka pakaian dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan
NaCl 0,9%.
5.
Membersihkan
luka bakar dengan cara mengirigasi
yaitu dengan cara mengaliri bagian luka menggunakan NaCl 0,9% dengan
meletakan bengkok di bawah luka terlebih dahulu..
6.
Melakukan
debridement bila terdapat jaringan nekrotik dengan cara memotong bagian
nekrotik dengan mengangkat jaringan nekrotik menggunakan pinset chirurgis
dan digunting dengan gunting chirurgis mulai dari bagian yang
tipis menuju ke bagian tebal.
7.
Bila ada bula
dipecah dengan cara ditusuk dengan jarum spuit steril sejajar dengan permukaan kulit dibagian pinggir bula
kemudian dilakukan pemotongan kulit bula dimulai dari pinggir dengan
menggunakan gunting dan pinset chirugis.
8.
Mengeringkan
luka dengan cara mengambil kasa steril
dengan pinset anatomis lalu kasa steril ditekankan pelan-pelan sehingga luka
benar-benar dalam kondisi kering.
9.
Memberikan
obat topical (silver sulfadiazin) sesuai luas luka dengan menggunakan dua
jari yang telah diolesi obat tersebut.
10. Menutup luka dengan kasa steril.
11. Memasang
plester dengan digunting sesuai ukuran dan ditempelkan di atas kasa
steril.
12. Menjelaskan bahwa perawatan luka telah selesai.
13. Membersihkan alat
medis ( lihat SOP Sterilisasi).
14. Membersihkan sampah medis (lihat SOP Membuang
Sampah Medis).
15. Mengobservasi
keadaan umum pasien :
a.
Tekanan darah,
nadi, suhu dan pernafasan
b.
Posisi jarum
infus, kelancaran tetesan infus.
c.
Melaporkan
segera kepada dokter bila terdapat perubahan keadaan umum
|
Unit terkait
|
Unit Gawat Darurat / UGD.
|
Subscribe to:
Posts (Atom)