Wednesday, August 5, 2015

PROTAP PENCEGAHAN TRAUMA SERVICAL DENGAN NECT COLLAR


Pengertian
memasang alat neck collar untuk immobilisasi leher (mempertahankan tulang servikal)

Tujuan
1.      Mencegah pergerakan tulang serviks yang patah
2.      Mencegah bertambahnya kerusakan tulang serviks dan spinal cord
3.      Mengurangi rasa sakit

Kebijakan
Pemasangan nect colar dikhususkan untuk pasien dengan curiga trauma servical.

Tindakan ini dilakukan oleh perawat atau dokter yang sudah terlatih dan terampil.

Alat nect collar wajib dimiliki oleh mobil ambulance dan IGD.
Prosedur
Persiapan alat :
1.      Neck collar sesuai ukuran
2.      Handscoen
3.      Petugas
Penatalaksanaan :
1.      Informed consent
2.      Berikan penjelasan tentagn tindakan yang akan dilakukan
3.      Posisi pasien terlentang dengan posisi leher segaris / anatomi
4.      Petugas menggunakan masker, handscoen
5.      Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian kanan kepala mulai dari mandibula ke arah temporal, demikian juga bagian sebelah kiri dengan tangan yang lain dan cara yang sama
6.      Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan ke bagian belakang leher dengan sedikit melewati leher
7.      Letakkan bagian Neck collar yang berlekuk tepat pada dagu
8.      Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.      Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respons pasien
2.       Pemasangan jangan terlalu kuat atau terlalu longgar
Unit terkait
Unit Gawat Darurat / UGD.

KUMPULAN PROTAP: CARA PERSIAPAN PASIEN OPERASI / BEDAH



Pengertian
Suatu kegiatan untuk menyiapkan pasien baik jasmani dan rohani serta peralatan yang akan dipergunakan pada tindakan pembedahan
Tujuan
1.    Menyiapkan pasien agar kooperatif
2.    Mencegah terjadinya infeksi dan komplikasi
3.    Membantu kelancaran pembedahan
Kebijakan
Semua kasus gawat darurat yang membutuhkan tindakan pembedahan akut.
Prosedur
A.      Persiapan Alat :
1.    Alat pencukur rambut dan gunting rambut
2.    Bengkok
3.    Sabun
4.    Waslap
5.    Handuk
6.    Alat kesehatan dan obat-obatan sesuai program dokter dan jenis tindakan pembedahan
7.    Baju khusus
8.    Formulir  Izin operasi dan Pemeriksaan penunjang
9.    Stok darah
B.       Penatalaksanaan :
1.      Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2.      Memberitahu pasien untuk puasakan
3.      Mencukur daerah yang akan diopaerasi
4.      Memasang NGT, kateter sesuai program
5.      Pasien/keluarga menyetujui dan menandatangani surat izin operasi
6.      Mengecek kelengkapan dokumen medis/perawatan, hasil pemeriksaan penunjang, surat izin operasi
7.      Mengganti baju pasien dan memasang mitella / tutup kepala
8.      Mengukur : Tensi, Nadi, Suhu, Pernafasan, Tingkat kesadaran, Cairan yang masuk/keluar.
9.      Mengecek kelengkapan alat kesehatan dan obat-obatan serta darah  yang diperlukan untuk tindakan pembedahan
10.  Mengantar pasien ke kamar bedah bila perlengkapan, petugas dan kamar bedah siap.
11.  Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.

Hal-hal yang perlu diperhatikan
1.      Selama menunggu tindakan pembedahan, lakukan observasi dan catat hasilnya : Tanda-tanda vital, Tingkat kesadaran, Jumlah cairan yang masuk dan keluar, Perkembangan pasien.
2.      Segera lapor ke dokter bila timbul kelainan
3.      Hindari pasien jatuh

Unit terkait
Unit Gawat Darurat / UGD.

Tuesday, July 28, 2015

PROTAP / PROSEDURE OPERATION


Pengertian :
Tata cara pelaksanaan operasi pasien oleh staf kamar operasi.

Tujuan :
      Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien.
      Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.

Kebijakan :
Petugas kamar operasi bertanggung jawab atas pelaksanaan pasien calon operasi ini.

Prosedur:
1.      Petugas operasi mempersiapkan peralatan, bahan, dan obat-obatan yang diperlukan untuk operasi sesuai SOP terkait.
2.      Petugas anastesi mempersiapkan peralatan dan obat-obatan anastesi serta melakukan tindakan anstesi yang diperlukan sesuai SOP terkait.
3.      Perawat sirkulasi menerima rekam medis dan data administrasi lisan dan tulisan dari petugas pengantar pasien OK dan memasang foto rontgen pada lampu baca di masing-masing ruang operasi.
4.      Petugas kamar operasi melakukan tindakan hand scrubbing, gowning, dan handgloving sesuai SOP yang terkait.
5.      Petugas operasi melakukan chrosscheck dengan petugas OK yang bertugas mengantar pasien ke dalam ruang operasi dan dokter operator mengenai identitas pasien, bagian yang akan dioperasi, dan jenis operasi sebelum melakukan tidakan antisepsis dan mempersempit medan operasi dengan doek steril.
6.      Dokter operator dan petugas operasi melakukan tindakan operasi sesuai indikasi dan SOP terkait.
7.      Bila diambil jaringan atau cairan tubuh pasien untuk pemeriksaan laboratorium/ PA, wadah diberi identitas pasien meliputi nama, umur, no. RM, tanggal pengambilan dan disertai berita acara serah terima spesimen.
8.      Setelah operasi selesai petugas operasi membuat laporan operasi, petugas anastesi membuat laporan anastesi, dan perawat sirkulasi mendata alkes dan obat-obatan habis pakai serta mengumpulkan ketiga dokumen tersebut dalam rekam medis pasien.
9.      Pasien dipersiapkan untuk menjalani observasi dan perawatan di ruang pemulihan.
10.  Setelah kondisi pasien dinyatakan oleh dokter operator dan dokter anastesi memungkinkan untuk dipindahkan ke bangsal, petugas pengantar pasien OK menghubungi bangsal terkait untuk menjemput pasien.
11.  Dilakukan serah terima pasien dari petugas OK ke petugas ruang atau bangsal sesuai SOP di atas.