Tuesday, July 28, 2015

PROTAP / PROSEDURE OPERATION


Pengertian :
Tata cara pelaksanaan operasi pasien oleh staf kamar operasi.

Tujuan :
      Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien.
      Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.

Kebijakan :
Petugas kamar operasi bertanggung jawab atas pelaksanaan pasien calon operasi ini.

Prosedur:
1.      Petugas operasi mempersiapkan peralatan, bahan, dan obat-obatan yang diperlukan untuk operasi sesuai SOP terkait.
2.      Petugas anastesi mempersiapkan peralatan dan obat-obatan anastesi serta melakukan tindakan anstesi yang diperlukan sesuai SOP terkait.
3.      Perawat sirkulasi menerima rekam medis dan data administrasi lisan dan tulisan dari petugas pengantar pasien OK dan memasang foto rontgen pada lampu baca di masing-masing ruang operasi.
4.      Petugas kamar operasi melakukan tindakan hand scrubbing, gowning, dan handgloving sesuai SOP yang terkait.
5.      Petugas operasi melakukan chrosscheck dengan petugas OK yang bertugas mengantar pasien ke dalam ruang operasi dan dokter operator mengenai identitas pasien, bagian yang akan dioperasi, dan jenis operasi sebelum melakukan tidakan antisepsis dan mempersempit medan operasi dengan doek steril.
6.      Dokter operator dan petugas operasi melakukan tindakan operasi sesuai indikasi dan SOP terkait.
7.      Bila diambil jaringan atau cairan tubuh pasien untuk pemeriksaan laboratorium/ PA, wadah diberi identitas pasien meliputi nama, umur, no. RM, tanggal pengambilan dan disertai berita acara serah terima spesimen.
8.      Setelah operasi selesai petugas operasi membuat laporan operasi, petugas anastesi membuat laporan anastesi, dan perawat sirkulasi mendata alkes dan obat-obatan habis pakai serta mengumpulkan ketiga dokumen tersebut dalam rekam medis pasien.
9.      Pasien dipersiapkan untuk menjalani observasi dan perawatan di ruang pemulihan.
10.  Setelah kondisi pasien dinyatakan oleh dokter operator dan dokter anastesi memungkinkan untuk dipindahkan ke bangsal, petugas pengantar pasien OK menghubungi bangsal terkait untuk menjemput pasien.
11.  Dilakukan serah terima pasien dari petugas OK ke petugas ruang atau bangsal sesuai SOP di atas.

Tuesday, July 7, 2015

PROTAP / PATIENT TRANSPORTATION PROCEDURE



Pengertian :
Tata cara transport pasien yang akan dan telah dioperasi oleh perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

Tujuan :
      Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien.
      Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.

Kebijakan :
Petugas ruangan dan petugas kamar operasi bertanggung jawab atas persiapan pasien calon operasi ini.

Prosedur:
1.        Pasien diantarkan ke Ruang operasi oleh paramedik ruangan rawat inap Tergantung kondisi pasien, pasien dapat diantar dengan membawa bed atau dengan kursi roda
2.        Dilakukan serah terima berita acara tindakan operasi antara paramedik ruangan dengan petugas OK, beserta status pasien dan obat-obatan yang diperlukan
3.        Petugas OK memeriksa kembali kelengkapan administrasi dan identitas pasien
4.        Setelah dinilai lengkap, pasien dibawa ke koridor transport pasien untuk kemudian dipindahkan ke brankar OK
5.        Lakukan pemindahan senyaman mungkin
6.        Setelah pasien diatas brankar, possikan senyaman mungkin, bed pasien dikeluarkan.
7.        Pasien dibawa ke koridor  ruang recovery
8.        Ganti semua pakaian dengan duk bersih, lepaskan semua perhiasan, beri penutup kepala, lakukan senyaman mungkin sesuai tata krama. Tenangkan pasien.
9.        Setelah selesai, pasien ditransport ke ruang operasi, pindahkan pasien ke meja operasi senyaman mungkin.
10.    Posisikan senyaman mungkin.
11.    Semua suportif diperiksa kelancarannya : IV line, urine catheter, O2, Pasang manset Tekanan darah, pasang pulse oxymetri, nyalakan pulse oksimeter/ECG Monitor sesuai kebutuhan masing-masing pasien.

PROTAP / PROSEDURE SERAH TERIMA PASIEN DI RUANG OPERASI



Pengertian :
Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

Tujuan :
      Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien.
      Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi tersebut.

Kebijakan :
Petugas ruangan dan petugas kamar operasi bertanggung jawab atas persiapan pasien calon operasi ini.

Prosedur :
1.        Petugas ruangan mengetahui jadwal operasi
2.        Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur yang berlaku.
3.        Petugas ruangan mengisi berita acara.
4.        Petugas ruangan mempersiapkan semua catatan medik pasien termasuk surat izin operasi untuk dibawa bersama pasien ke ruang operasi.
5.        Petugas ruangan mengalungkan label identitas yang meliputi: nama, umur, no. RM, alamat, dokter operator, diagnosis, rencana jenis operasi pasien pada pergelangan tangan kanan pasien atau bila tidak memungkinkan pada pergelangan tangan kiri, kemudian pergelangan kaki kanan, kemudian kiri, kemudian leher.
6.        Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang operasi misalnya : persediaan obat-obatan atau persediaan darah yang diperlukan saat operasi dilakukan yang akan dibawa bersama pasien ke kamar operasi.
7.        Setengah jam sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke kamar operasi dengan memakai tempat tidur yang dipakai di ruangan.
8.        Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.
9.        Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah terima yang ditanda tangani oleh petugas ruangan dan petugas kamar operasi dan ditulis dalam buku register kamar operasi.
10.    Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara, kelengkapan identitas, catatan medik pasien, keadaan umum pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang lainnya seperti obat-obatan dan persediaan darah.
11.    Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat dalam berita acara oleh asisten operasi / omloop.
12.    Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acara, catatan medik pasien.
13.    Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan.
14.    Serah terima dilakukan di ruang transfer, petugas kamar operasi menyerahkan pasien beserta semua kelengkapannya yang ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima pasien pasca operasi.

Thursday, June 25, 2015

KUMPULAN PROTAP KEPERAWATAN: BLADDER TRAINING


Pengertian :
       Suatu tindakan keperawatan untuk mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan dari keadaan yang kurang berfungsi normal ke keadaan normal atau ke fungsi optimal.

Tujuan :
        Melatih kandung kemih dan mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih ( AHCPR 1993, Fundamental of nursing volume 2, potter and ferry).
              Mempertahankan fungsi ginjal agar tetap optimal.

Prosedur :
Mempersiapkan Peralatan :
Jam atau arloji
Air minum dalam tempatnya
Karet / penjepit
Bladder scan
Pelaksanaan :
           
1.    Klien diberitahu dan dijelaskan prosedur tindakan bladder training
2.    Anjurkan klien untuk memulai jadwal berkemih pad bangun tidur aetiap 2-3 jam sepanjang siang dan sore hari, sebelum tidur dan 4 jam sekali pada malam hari.
3.    Berikan klien minum yang banyak sekitar 30 menit sebelum waktu jadwal untuk berkemih
4.    Beritahu klien untuk menahan berkemih dan memberitahu perawat jika rangsangan berkemihnya tidak dapat ditahan.
5.    Cuci tangan.
6.    Pada pasien yang terpasang kateter jepit selang kateter dengan penjepit atau karet.
7.    Beritahu klien untuk memanggil perawat bila klien sudah ada rangsang untuk berkemih
8.    Lepaskan karet / penjepit pada selang kateter dan observasi jumlah urine yang keluar.
9.    Cuci tangan.
10.  Pastikan urine sudah keluar dengan menekan kandung kemih dan laukan baldder scan untuk meyakinkan.
11.  Bila hasil bladder scan kurang dari sama dengan 50 cc, lakukan hal ini sebanyak 3 kali.
12.  Bila setelah langkah 8 dilakukan 3 kali dan klien dapat dmerasakan urine keluar mala klien dinyatakan berhasil dalam melakukan pola berkemih.
13. Catat hasil yang ditemui di catatan integrasi.

Unit Terkait :
Ruang Rawat inap.