Pengertian
|
Merupakan suatu bentuk latihan gerak sendi ekstremitas atas (bagian tangan) secara aktif atau pasif yang dilakukan oleh perawat atau petugas fisioterapis pada pasien baik ditempat tidur maupun ditempat latihan.
|
Tujuan
|
1. Menjaga dan
mengembalikan kelenturan sendi
2. Meningkatkan
vaskularisasi
3. Mencegah terjaddinya oedema dan kaku sendi
4. Membantu mempercepat kesembuhan pada pasien stroke
|
Kebijakan
|
Klien dengan keterbatasan rentang gerak dan
immobilisasi
Dilakukan oleh perawat maupun petugas fisioterapis
|
Prosedur
|
Peralatan
1.
Penghangat / WWZ dan sarungnya
A. Tahap PraInteraksi
1.
Mengecek program terapi
2.
Mencuci tangan
3.
Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1.
Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2.
Menjelaskan tujuan
dan prosedur pelaksanaan
3.
Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1.
Menjaga privacy pasien
2.
Menghangatkan sendi yang akan dilatih selama
3.
Melatih sendi-sendi secara bergantian
a.
Bahu:
1)
Menggerakkan lengan Abduksi-Adduksi
2)
Menggerakkan lengan Fleksi-Ekstensi
3)
Menggerakkan lengan Hiperekstensi-posisi anatomi
b.
Siku: menggerakkan lengan bawah Fleksi-Ekstensi
c.
Lengan bawah: menggerakkan Pronasi-Supinasi
d.
Pergelangan tangan:
1)
Menggerakkan Fleksi radialis
2)
Menggerakkan Fleksi ulnaris
3)
Menggerakkan Hiperekstensi-Fleksi
e.
Jari-jari
1)
Menggerakkan Abduksi- Adduksi
2)
Menggerakkan Fleksi-Ekstensi
4.
Merapikan pasien
D.
Tahap Terminasi
1.
Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2.
Berpamitan dengan klien
3.
Membereskan alat-alat
4.
Mencuci tangan
5.
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
|
Unit terkait
|
ICU, HCU, SCU dan Rawat Inap
|
Tuesday, February 2, 2016
PROTAP KEPERAWATAN ROM ANGGOTA GERAK ATAS(TANGAN)
Sunday, January 24, 2016
Protap Penanganan Hipoglikemi Terbaru Sesuai IPD
- Pantau keadaan klinis: lemas hebat, muncul keringat banyak, dan gemetaran
- Pantau GDS (gula darah sewaktu) pasien
- Kaji adanya riwayat penyakit gula (diabetes melitus)
Penatalaksanaan Penanganan Hipoglikemi (gula darah rendah):
- Jika GDS < 60 mg/dl berikan dextrose 40% sebanyak 2 flacon + infus dextrose 10% 500cc/8 jam
- Jika GDS 60 - 80 mg/dl berikan dextrose 40% sebanyak 1 flacon + infus dextrose 10% 500cc/8 jam
- Jika GDS 80 - 100 mg/dl berikan infus dextrose 10% 500cc/8 jam
- Jika GDS 100 - 150 mg/dl berikan infus dextrose 5% 500cc/8 jam
- Jika GDS 150 - 200 mg/dl berikan infus Nacl 0.9% 500cc/8 jam
Lakukan pemeriksaan GDS tiap jam sampai GDS > 100 mg/dl selama 3 kali berturut - turut.
Selanjutnya Lakukan pemeriksaan GDS tiap 2 jam sampai GDS >100 mg/dl selama 3 kali berturut - turut.
Selanjutnya lakukan pemeriksaan GDS tiap 4 jam sampai GDS > 100 mg/dl selama 3 kali berturut - turut.
Selanjutnya lakukan pemeriksaan GDS tiap 6 jam KGDH + koreksi dosis kelipatan 5 unit mulai dari GDS 150 - 200 mg/dl dan kelipatannya.
Artinya:
- GDS 150 - 200 mg/dl berikan insulin sebanyak 5 unit
- GDS 200 - 250 mg/dl berikan insulin sebanyak 10 unit
- GDS 250 - 300 mg/dl berikan insulin sebanyak 15 unit
- GDS 300 - 350 mg/dl berikan insulin sebanyak 20 unit
- GDS 350 - 400 mg/dl berikan insulin sebanyak 25 unit
Semoga bermanfaat..
Wednesday, January 6, 2016
PROTAP UNIVERSAL PRECAUTION / KEWASPADAAN UMUM
Pengertian
|
Kewaspadaan
dini adalah keadaan secepatnya tentang adanya
kasus/tersangka agar dapat segera dilakukan tindakan atau langkah untuk
membatasi kasus kejadian/penyakit
|
Tujuan
|
1. Pencegahan
infeksi di rumah sakit
2. Upaya
pencegahan standar atau pencegahan dasar pada semua kondisi
3. Salah satu
bagian inti dari teknik isolasi
|
Kebijakan
|
1. Standart
rumah sakit yang tidak punya pengelolaan kewaspadaan dini akan diturunkan
levelnya.
2. Semua
kendali dan tanggung jawab ada pada tenaga medis dan paramedis
3. Peralatan
dalam keadaan steril saat digunakan diawal dan dilakukan strilisasi ulang saat
setelah pemakaian sesuai prosedur sterilisasi alat penanganan jenazah
4. Petugas
Rumah Sakit melakukan untuk penanganan yang dilakukan oleh rs dibawah
tanggung jawab RS yang bersangkutan penyakit –penyakit dalam tingkatan ini
adalah HIV-AIDS dan FLU burung tetapi tidak menutup penyakit lain yang punya
kategori hampir sama.
|
Prosedur
|
DISIAPKAN
alat :
1. Antiseptik
: alkohol 60- 90%,klorheksedin 2-4 %, yodin +alkohol 3 %, atau yang lainnya
2. Air dari
kran yang mengalir
3.
Alat
pelindung diri diantaranya : sarung tangan, pelindung muka (masker dan kaca
mata), gaun/jubah/apron dan pelindung kaki
Penatalaksanaan
1. Petugas
melakukan cuci tangan dengan menggunakan antiseptik bisa pilih salah satu
antiseptik dan dilanjutkan dengan
mencuci tangan kembali dengan air mengalir selam 2-5 menit
2. Semua
petugas memakai alat pelindung semua alat haru dipakai pada saat menangani
jenazah penyakit dalam kewaspadaan dini untuk mengurangi pejanan darah dan
cairan tubuh jenazah
3. Setelah
proses penatalaksanaan jenazah (sesuai protap penalaksanaan jenazah) petugas
melepasakan semua peralatan.
4. Pengelolaan
alkes bekas pakai (dekoytaminasi, streilisasi , diinfeksi sesuia protap
penatalaksanaan pengelolaan alkes bekas pakai
5. Pengelolaan
benda tajam : untuk benda habi paki yang berupa benda tajam pengelolaan
sampah dengan dibakar di incenerator
6. Selanjutnya
pengelaolaan limbah ruangan di RS sesuai prosedur di Rumah Sakit
masing-masing
|
Unit terkait
|
RS Bersangkutan
|
Subscribe to:
Posts (Atom)